Ayam Masak Merah merupakan salah satu masakan yang paling

terkenal di Malaysia dan selalu mampu membangkitkan selera makan. Hidangan ini dikenal karena perpaduan rasa pedas, manis, dan gurih yang menyatu dengan baik, menjadikannya pilihan favorit di banyak rumah dan restoran. Ayam Masak Merah sering kali disajikan dalam momen spesial, seperti festival, jamuan, atau makan malam keluarga, serta menjadi bagian penting dari warisan kuliner Malaysia yang tidak boleh dilewatkan.

Apa Itu Ayam Masak Merah?

Ayam Masak Merah: Hidangan Pedas dengan Kuah Tomat yang Lezat
Ayam Masak Merah adalah hidangan ayam yang dipersiapkan dengan bumbu pedas dan kuah yang berbasis tomat. Bahan dasar bumbu terdiri dari cabai, bawang merah, bawang putih, dan rempah lainnya yang memberikan kombinasi rasa pedas, manis, dan gurih. Biasanya, ayam akan digoreng terlebih dahulu untuk mendapatkan tekstur yang renyah, kemudian dimasak dalam kuah tomat yang kaya rasa hingga benar-benar meresap.
Kuah berwarna merah yang pekat dan cerah memberikan nama pada hidangan ini, sebab tomat dan rempah yang digunakan menciptakan warna merah yang menarik. Ayam Masak Merah sering disajikan bersama nasi putih yang masih hangat, menjadikannya sajian yang nikmat dan mengenyangkan.
Asal Usul Ayam Masak Merah
Ayam Masak Merah berasal dari masakan tradisional Melayu, namun seiring berjalannya waktu, hidangan ini telah mengalami berbagai adaptasi dari pengaruh budaya di Malaysia. Meskipun ada beberapa versi hidangan ini di negara lain seperti Singapura dan Indonesia, Ayam Masak Merah versi Malaysia dikenal dengan rasa yang lebih kaya dan bumbu yang lebih beraneka ragam.
Awalnya, hidangan ini disiapkan untuk kesempatan-kesempatan khusus, seperti pernikahan atau perayaan besar. Saat ini, Ayam Masak Merah dapat ditemukan di hampir semua restoran yang menawarkan masakan Melayu atau Asia Tenggara.
Bahan-Bahan dan Cara Membuat Ayam Masak Merah
Bahan Utama Ayam Masak Merah
Bahan utama dalam Ayam Masak Merah adalah potongan ayam, biasanya dari bagian paha atau dada. Ayam ini akan digoreng terlebih dahulu hingga berwarna cokelat dan terasa renyah. Selanjutnya, ayam dimasak dalam kuah berbumbu yang terbuat dari bahan-bahan seperti:
Cabai merah untuk memberikan rasa pedas yang khas.
Bawang merah dan bawang putih untuk menambah rasa gurih.
Tomat sebagai bahan utama kuah yang memberikan rasa manis alami dan warna merah yang mencolok.
Gula merah untuk menyeimbangkan rasa manis dengan pedasnya cabai.
Rempah-rempah seperti kayu manis, cengkeh, dan serai, yang memberikan aroma harum dan menambah kedalaman cita rasa.
Cara Memasak Ayam Masak Merah
Proses pembuatan Ayam Masak Merah dimulai dengan menggoreng ayam yang telah dibumbui hingga garing. Sementara itu, bumbu halus yang terbuat dari cabai merah, bawang merah, bawang putih, dan rempah lainnya ditumis hingga beraroma harum. Setelah itu, tomat dihancurkan dan dicampurkan bersama bahan lain, seperti air dan gula merah.
Ayam yang sudah digoreng kemudian dimasukkan ke dalam kuah tomat dan dimasak dengan api kecil hingga bumbu meresap dan kuah menjadi kental. Proses memasak yang berlangsung cukup lama memungkinkan ayam menyerap cita rasa dari kuah, membuatnya semakin sedap.
Variasi Ayam Masak Merah di Malaysia
Di Malaysia, ada berbagai macam Ayam Masak Merah yang bervariasi sesuai dengan lokasi. Di beberapa daerah, hidangan ini bisa terasa lebih pedas, sementara di tempat lainnya, cenderung lebih manis dengan tambahan bumbu seperti kapulaga atau daun salam. Walau begitu, rasa inti yang ada tetap sama, yaitu pedas, manis, dan gurih.
Kenapa Ayam Masak Merah Sangat Digemari
Rasa yang Menggugah Selera
Perpaduan antara rasa pedas, manis, dan gurih yang ada pada Ayam Masak Merah membuatnya menjadi sajian yang selalu menarik perhatian. Setiap suapan menghadirkan pengalaman yang luar biasa, dengan daging ayam yang lembut dan kuah yang penuh cita rasa. Rasa pedas dari cabai berpadu dengan manis tomat dan gula merah, menjadikan hidangan ini sangat memuaskan.
Hidangan yang Sering Disajikan pada Momen Istimewa
Selain enaknya, Ayam Masak Merah juga memiliki nilai budaya yang penting. Hidangan ini kerap disajikan dalam berbagai kesempatan spesial, seperti pernikahan, kenduri, atau saat hari raya. Keberadaannya di momen-momen tersebut menjadikannya simbol pertemuan dan perayaan.